Perusahaan
sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang
ingin dicapai dalam usaha untuk memenuhi kepentingan para anggotanya.
Keberhasilan dalam mencapai tujuan perusahaan merupakan prestasi manajemen.
Penilaian prestasi atau kinerja suatu perusahaan diukur karena dapat dipakai
sebagai dasar pengambilan keputusan baik pihak internal maupun eksternal.
Kinerja
perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan
yang dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga dapat diketahui
mengenai baik buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan yang mencerminkan
prestasi kerja dalam periode tertentu. Hal ini sangat penting agar sumber daya
digunakan secara optimal dalam menghadapi perubahan lingkungan.
Penilaian
kinerja keuangan merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan oleh pihak
manajemen agar dapat memenuhi kewajibannya terhadap para penyandang dana dan
juga untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Sebelum
memahami masalah penilaian kinerja lebih jauh, maka ada beberapa pengertian
kinerja seperti yang telah dijelaskan oleh Helfert (1996:67) bahwa “Kinerja
perusahaan adalah hasil dari banyak keputusan individual yang dibuat secara
terus menerus oleh manajemen.”
Dari
pendapat tersebut dapat diketahui bahwa kinerja merupakan indikator dari baik
buruknya keputusan manajemen dalam pengambilan keputusan. Manajemen dapat
berinteraksi dengan lingkungan interen maupun eksteren melalui informasi.
Informasi tersebut lebih lanjut dituangkan atau dirangkum dalam laporan
keuangan perusahaan.Pengertian lain tentang kinerja yaitu “Performance adalah
ukuran seberapa efisien dan efektif sebuah organisasi atau seorang manajer
untuk mencapai tujuan yang memadai.” (Stoner et al, 1996:9) Adapun pengertian
efektif dan efisien menurut Stoner et al (1996:9): “Efisien adalah kemampuan
untuk meminimalkan penggunaan sumber daya dalam mencapai tujuan organisasi
berarti melakukan dengan tepat, sedangkan efektivitas adalah kemampuan untuk
menentukan tujuan yang memadai berarti melakukan hal yang tepat.”
Dari
pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa kinerja (Performance)
perusahaan adalah hasil dari banyak keputusan yang dibuat secara terus menerus
oleh manajemen untuk mencapai tujuan tertentu secara efektif dan efisien.
Manfaat
Penilaian Kinerja Perusahaan Adapun manfaat dari penilaian kinerja perusahaan
adalah sebagai berikut:
a. Untuk
mengukur prestasi yang dicapai oleh suatu organisasi dalam suatu periode
tertentu yang mencerminkan tingkat keberhasilan pelaksanaan kegiatannya.
b. Selain digunakan untuk melihat kinerja organisasi secara keseluruhan, maka pengukuran kinerja juga dapat digunakan untuk menilai kontribusi suatu bagian dalam pencapaian tujuan perusahaan secara keseluruhan.
b. Selain digunakan untuk melihat kinerja organisasi secara keseluruhan, maka pengukuran kinerja juga dapat digunakan untuk menilai kontribusi suatu bagian dalam pencapaian tujuan perusahaan secara keseluruhan.
c. Dapat
digunakan sebagai dasar penentuan strategi perusahaan untuk masa yang akan
datang.
d. Memberi
petunjuk dalam pembuatan keputusan dan kegiatan organisasi pada umumnya dan
divisi atau bagian organisasi pada khususnya.
e. Sebagai dasar penentuan kebijaksanaan penanaman modal agar dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan.
e. Sebagai dasar penentuan kebijaksanaan penanaman modal agar dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan.
Tujuan Penilaian Kinerja Perusahaan
Tujuan penilaian
kinerja perusahaan menurut Munawir (2000:31) adalah sebagai berikut:
a. Untuk
mengetahui tingkat likuiditas, yaitu kemampuan perusahaan untuk memperoleh
kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi atau kemampuan perusahaan
untuk memenuhi keuangannya pada saat ditagih.
b. Untuk
mengetahui tingkat solvabilitas, yaitu kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasi baik kewajiban
keuangan jangka pendek maupun jangka panjang.
c. Untuk
mengetahui tingkat rentabilitas atau profitabilitas, yaitu menunjukkan
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.
d. Untuk mengetahui
tingkat stabilitas usaha, yaitu kemampuan perusahaan untuk melakukan usahanya
dengan stabil, yang diukur dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk
membayar beban bunga atas hutang-hutangnya termasuk membayar kembali pokok
hutangnya tepat pada waktunya serta kemampuan membayar deviden secara teratur
kepada para pemegang saham tanpa mengalami hambatan atau krisis keuangan.
Laporan Keuangan Sebagai Alat
Penilaian Kinerja Perusahaan
Laporan
keuangan merupakan gambaran dari suatu perusahaan pada waktu tertentu (biasanya
ditunjukkan dalam periode atau siklus akuntansi), yang menunjukkan kondisi
keuangan yang telah dicapai suatu perusahaan dalam periode tertentu. Dengan
kata lain, laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, yaitu
merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama
tahun buku yang bersangkutan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi
neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat
disajikan dalam berbagai cara seperti, misalnya sebagai laporan arus kas atau
laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang
merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Menurut Munawir (2000:31)
“Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi
sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh
perusahaan.”
Dengan melihat laporan keuangan suatu perusahaan akan tergambar didalamnya
aktivitas perusahaan tersebut. Oleh karena itu, laporan keuangan perusahaan
merupakan hasil dari suatu proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat
untuk komunikasi dan juga digunakan sebagai alat pengukur kinerja perusahaan.
Penilaian
kinerja keuangan suatu perusahaan merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan
oleh manajemen agar dapat memenuhi kewajibannya terhadap para penyandang dana
dan juga untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan. Penilaian
kinerja perusahaan yang ditimbulkan sebagai akibat dari proses pengambilan
keputusan manajemen, merupakan persoalan yang kompleks karena menyangkut
efektivitas pemanfaatan modal dan efisiensi dari kegiatan perusahaan yang
menyangkut nilai serta keamanan dari berbagai tuntutan yang timbul terhadap
perusahaan.
Jadi dalam
menilai kinerja keuangan perusahaan, dapat digunakan suatu ukuran atau tolok
ukur tertentu. Biasanya ukuran yang digunakan adalah rasio atau indeks yang
menghubungkan dua data keuangan. Adapun jenis perbandingan dalam analisis rasio
keuangan meliputi dua bentuk yaitu membandingkan rasio masa lalu, saat ini
ataupun masa yang akan datang untuk perusahaan yang sama. Dan bentuk yang lain
yaitu dengan perbandingan rasio antara satu perusahaan dengan perusahaan lain
yang sejenis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar