Metrotvnews.com, Jakarta: Indeks
Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), naik 0,13 persen,
Selasa (25/10) siang. Namun kenaikan ini agak tertahan oleh krisis utang Eropa
yang masih tak menentu. Indeks BEI naik 4,808 poin menjadi 3.711,580 dan indeks
LQ-45 bertambah 2,202 poin atau 0,31 persen menjadi 661,207.
Direktur Utama PT Finan Corpindo Nusa, Edwin Sinaga mengatakan pelaku belum aktif membeli saham. Mereka menunggu hasil pertemuan para menteri Uni Eropa pada 26 Oktober 2011. Pada pertemuan tersebut diharapkan para pemimpin Uni Eropa memberikan kesepakatan mengenai dana talangan untuk membantu krisis utang Eropa.
Presiden Prancis Nicolas Sarkozi menyatakan memerlukan waktu lama untuk mengatasi krisis Eropa yang membuat pasar khawatir krisis tersebut tidak semudah apa yang diperkirakan sebelumnya.
Edwin menambahkan, krisis utang di Eropa itu sebenarnya merupakan peluang bagi Indonesia untuk bisa lebih maju dengan mengoptimalkan semua produk yang dihasilkan dalam upaya memenuhi kebutuhan di pasar domestik. "Kami optimis pemerintah telah memikirkan untuk mengatasi dampak krisis yang akan terjadi pada 2012 nanti," katanya.
Kenaikan indeks, menurut dia, diperkirakan akan berlanjut, karena data ekonomi AS yang positif seperti tingkat pengangguran yang berkurang sebesar 6.000 orang. Data manufaktur AS juga meningkat. Selain itu laju inflasi di China yang dapat diturunkan menjadi 6,1 persen dan data manufaktur China yang terus tumbuh.
Sejumlah saham yang memicu indeks naik antara lain saham United Tractor naik Rp300 menjadi Rp24.250, saham Indo Tambang Mega menguat Rp200 menjadi Rp41.450, dan saham Astra Internasional bertambah Rp250 menjadi Rp68.300.
Namun saham yang paling banyak diburu pelaku pasar adalah saham BRI dengan volume transaksi 25,75 juta unit senilai Rp168,86 miliar dengan kurs akhir Rp6.600 atau naik Rp100 per saham. "Kami optimistis indeks masih dapat bergerak naik pada penutupan Selasa sore, karena pelaku pasar masih melakukan pembelian saham, " ucapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar