JAKARTA--MICOM: Seorang akedemisi Australia, Jumat (18/3),
memuji meningkatnya penggunaan media sosial selama bencana alam dengan
mengatakan ada satu 'unjuk kemanusiaan yang indah' dalam Facebook sejak
beberapa malapetaka terjadi belakangan ini.
Pakar komunikasi Gwyneth Howell, nama si akademisi itu, mengatakan
bahwa dia telah melakukan penelitian mengenai penggunakan media sosial
menyusul gempa bumi besar di kota terbesar kedua Selandia Baru,
Christchurch, yang begitu merusak.
Akedemisi dari Universitas Western Sydney ini mengatakan bahwa dari
wawancara dengan sejumlah orang yang membuat akun Facebok untuk
membantu korban banjir bandang Queensland Januari lalu, menunjukkan
bahwa ada "rasa bermasyarakat yang nyata" di dunia maya.
"Hal itulah yang membuatku terkejut, inilah kemanusiaan dan
kemurahan hati yang indah, serta perasaan, saya memang tidak mengenal
kalian tapi saya ingin menolong," katanya.
"Jika ini yang disediakan Facebook dan yang disediakan media sosial
untuk orang yang tengah dalam penderitaan yang mengerikan, maka saya
pandang ini adalah sumber yang fantastis," katanya.
Howell mengatakan bagian dari riset yang tengah diselenggarakannya
yang di antaranya akan menjelaskan bagaimana orang menggunakan media
sosial seperti Facebook dan Twitter selama krisis, akan berupaya
menjelaskan bagaimana media ini bisa digelarkan untuk dampak bencana
yang lebih besar sekalipun.
Dia mengatakan, saat banjir bandang Queensland, Facebook
menyampaikan kabar mengenai tempat korban berada, membantu bintang
peliharaan mereka bergabung dengan pemiliknya dan informasi terakhir
mengenai zona banjir. Banyak orang telah memanfaatkan media sosial
sebagai sumber informasi.
"Mereka memang menonton media berita seperti televisi, tetapi mereka memperhatikan wahana-wahana seperti Facebook," kata Howell.
Howell menambahkan bahwa di kota Toowoomba di Queensland yang
dilanda banjir bandang yang menganyutkan banyak orang, kebanyakan orang
mendapatkan berita tentang tragedi itu ketika teman-teman mereka
mengubah status Facebook mereka.
"Dari situlah orang mempelajari bencana, mereka tak mendapatkannya dari media pada umumnya."
Situasi seperti di Jepang, Facebook dan Twitter telah digunakan
untuk membuat halaman-halaman unjuk simpati dan pengiriman pesan untuk
ungkap solidaritas.
"Rasa berkomunitas itu, saya rasa, menakjubkan dan itulah yang kita perlukan," katanya. (Ant/OL-9)
sumber : http://www.mediaindonesia.com/read/2011/03/18/211329/48/7/Facebook-Perkuat-Solidaritas-saat-Bencana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar